Intisari
Barukh, sang asisten nabi Yeremia
Akulah AKU
Makna Kulit Lokan dalam Alkitab
Pohon Berangan
Telekung
Sang Tunas
Lembah Elia
Siapakah Maria Magdalena sebenarnya

Barukh, sang asisten nabi Yeremia
Nama Barukh adalah nama yang umum bagi orang Ibrani. Nama Barukh diterjemahkan dari bahasa Ibrani "Baruk" yang dalam Enhanced Strong Lexicon diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai blessed, atau dalam bahasa Indonesia berarti "diberkati".
Setidaknya ada tiga orang bernama Barukh dalam Alkitab.
Yang pertama, Barukh bin Zabai, seorang Imam, yang membantu Nehemia dalam pekerjaan pembangunan kembali Bait Suci (Nehemia 3:20) dan menjadi saksi pada suatu perjanjian (Nehemia 10:6).
Yang kedua, Barukh bin Kolhoze, seorang Yudea, bapak dari Maaseya (Nehemia 11:5).
Yang ketiga, Barukh bin Neria (Yeremia 36:4),saudara Seraya.

Mengenai Barukh bin Neria

Akulah AKU
(dikutip dari http://www.mark4jesu.com/2016/05/aku-adalah-aku-i-am-what-i-am.html")
"Akulah AKU" adalah sebutan atau julukan Ilahi, yang dinyatakan oleh Allah (Yahweh) kepada Musa, pada waktu Musa berjumpa Allah dalam nyala api yang keluar dari semak berduri, Keluaran 3:14-15.
Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimanakah tentang nama-Nya? - apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu".
Mungkin sebagian besar kita pernah bertanya siapakah nama Allah itu? Bagi orang Kristen sejak sekolah minggu mungkin bisa dengan cepat menjawab nama-Nya Yesus Kristus! Dan itu benar adanya. Sebab Allah memang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, sehingga jika ditanyakan nama-Nya, pastilah Ia bernama Yesus Kristus.

Walaupun demikian, perlu kita pastikan bahwa pemilik nama Yesus Kristus yang mana yang adalah Allah? Karena begitu banyak orang memiliki nama seperti itu. Misalnya di daerah latin, nama Jesus, Cristo, bahkan Jesus Cristo juga ada. Tetapi Allah adalah Dia yang bernama Yesus Kristus yang disalibkan, mati dan bangkit pada hari ke-tiga, lalu naik ke sorga. Untuk Pribadi yang satu ini, hanya ada satu di dunia.

Namun bagi mereka yang berada di zaman sebelumnya dan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus, maka sangat sulit menjawab nama Allah. Musa adalah orang pertama yang dicatat Alkitab yang menanyakan nama Allah langsung kepada Allah sendiri dan mendapat jawaban dari Allah (sebelumnya Yakub pernah juga menanyakan nama Allah ketika bergelut dengan-Nya di Pniel Kej:32:29. Namun tak mendapat jawaban).

Renungan kali ini kita belajar bukan saja mencari nama Allah tetapi juga arti nama tersebut bagi kita. Sehingga ketika kita ditanyakan nama Allah, kita dapat menjawab juga dapat menginsafi siapa Allah dan siapa kita.

Pertama kita perlu mencari tahu kenapa Musa menanyakan nama Allah. Musa adalah seorang Ibrani yang dibesarkan dalam keluarga Firaun Mesir. Jauh sebelum Musa lahir, seorang Ibrani bernama Yusuf menjadi penguasa di Mesir satu tingkat di bawah Firaun. Oleh karena kelaparan besar melanda dunia saat itu dan melalui Yusuf yang dipakai Allah, maka bangsa Mesir dan banyak penduduk dunia terselamatkan dari musim kering dan kelaparan tersebut. Melalui Yusuf juga akhirnya seluruh keluarga Israel pindah dan tinggal di Mesir. Namun kemudian setelah 2 generasi Firaun, maka munculah Firaun baru di Mesir yang tidak mengenal Yusuf dan jasa-jasanya. Dan juga saat itu keturunan keluarga Israel sudah sangat banyak berkembang menjadi suatu bangsa. Firaun baru ini kemudian memperlakukan perbudakan terhadap bangsa Israel guna menekan laju pertumbuhan mereka. Namun tetap saja makin bertambah banyak. Kemudian Firaun memaklumatkan membunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan orang Israel. Dan saat itulah Musa lahir.

Musa diselamatkan dari pembunuhan tersebut dengan membuang bayi itu ke sungai Nil menggunakan keranjang apung. Dan bayi itu ditemukan oleh putri Firaun kemudian diangkat anak olehnya. Jadi Musa tumbuh dalam pendidikan dan budaya Mesir saat itu. Namun karena masa balita-nya dia dititipkan kembali ke ibu Israelnya untuk disusui, maka dia tetap ingat asal usulnya.

Musa bertumbuh dewasa bersama-sama dengan anak Firaun yang kelak memegang tahta selanjutnya. Musa bahkan tercatat dalam sejarah Mesir pernah memegang pasukan perang Mesir dan memenangkan pertempuran. Dia cukup disegani di Mesir, hampir sederajat dengan putra mahkota Firaun saat itu. Oleh karena itu Musa saat diutus Allah ke Mesir bisa leluasa menghadap Firaun yang adalah notabene saudara tirinya.

Namun pada suatu kejadian, Musa melihat orang Mesir menganiaya budak Ibrani, lalu Musa membunuh orang Mesir itu dalam perkelahian. Dan karena itulah dia melarikan diri ke padang Gurun. Di padang gurun ini dia belajar menjadi rendah dan hina sebagai gembala ternak. Dan disitulah dia melihat semak belukar yang berapi namun tidak terbakar. Dia melihat Allah.

Melalui pertemuan itu, Allah mengutus Musa kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan. Dalam percakapan itulah kemudian Musa bertanya nama Allah.
Kenapa Musa bertanya nama Allah? Tentu saja karena pada zaman itu Musa belajar dari pengalaman hidupnya bahwa semua dewa-dewa di bangsa-bangsa yang dikenalnya memiliki nama. Sedangkan Musa tidak tahu nama Allah orang Israel, maka dia kuatir jika nanti ditanyakan maka Musa tidak dapat menjawab atau tidak mengetahui nama-Nya. Tentu bangsa Israel akan langsung menolaknya.

Sebagai contoh, 10 tulah di Mesir sebenarnya bentuk pembuktian Allah kepada bangsa Mesir dimana Allah menghajar 10 dewa-dewi Mesir melalui 10 tulah tersebut.

Tulah air menjadi darah - Allah membunuh dewa Hepi atau dewa sungai Nil.

Tulah katak - Allah mendatangkan katak-katak (dewi Haket, dewi katak atau dewi kesusahan) dan membunuhnya, dimana seaakan-akan Allah sendiri yang berkuasa atas kesusahan.

Tulah nyamuk dan debu - Allah melawan dewa tanah.

Tulah Lalat -Allah melawan dewa Hepri yang berkepala lalat, ini dewa reinkernasi. Allah malah memakai dewa ini untuk menyiksa orang Mesir sendiri.

Tulah sampar - Allah melawan dewi Hathor, dewi perlindungan dan cinta yang berwajah lembu. Dan semua ternak Mesir dibunuh memakai penyakit sampar.

Tulah barah - Allah melawan Dewi Isis, yaitu dewi kesehatan dan kedamaian. Allah menghilangkan kesehatan dan kedamaian orang Mesir. Dan karena kena barah, maka tak ada orang Mesir bisa beribadah karena dianggap najis.

Tulah hujan Es - Allah melawan dewi Nut, yaitu dewi langit. Allah berkuasa atas langit dan menurunkan hujan Es.

Tulah belalang- Allah melawan dewa Seth, dewa badai dan ketidakteraturan. Allah justru memakai badai dan ketidakteraturan menghancurkan Mesir.

Tulah kegelapan - Allah melawan dewa Ra, yaitu dewa matahari. Allah menutup matahari sehingga Mesir gelap gulita.

Tulah kematian anak sulung - Allah melawan Firaun yang dianggap sebagai dewa setara dengan dewa Ra, dan Allah merengut kehidupan anak seorang Firaun.

Kembali ke pertanyaan Musa kepada Allah tentang nama-Nya, dan Allah menjawab Musa : "AKU ADALAH AKU!". Pertama kali dalam Alkitab seseorang menanyakan Allah nama-Nya dan mendapat jawaban dari Allah sendiri.

Namun yang menarik di sini adalah kata Ibrani asli dari jawaban itu sangat terkenal dan sering menjadi perdebatan, yaitu sebutan: YHWH atau bunyinya: "Yod", "Hey", "Vav", "Hey", atau jika disambung sering disebut "Yahweh".

Beberapa aliran sesat sering memakai nama ini sebagai alasan untuk menyerang iman umat Kristen terhadap Alkitab yang kita baca sehari-hari. Mereka mengatakan bahwa pemakaian kata Allah tidak tepat, karena seharusnya Alkitab tidak memakai pengaruh bahasa Arab tetapi memakai nama asli Ibrani Allah yaitu "Yahweh".

Ini kesalahan besar aliran tersebut karena mereka tidak paham bahwa YHWH itu adalah singkatan dari jawaban Allah kepada Musa. "AKU ADALAH AKU" dalam bahasa Ibraninya adalah "EHYEH-ASHER-EHYEH" dan karena bahasa Ibrani tidak mengenal huruf hidup untuk penulisan ditulis YHWH yang dibunyikan "Yahweh" bagi sebagian orang.

Sementara bagi orang Ibrani sendiri, nama YHWH sangat suci dan tidak boleh disebutkan, barangsiapa menyebutkannya akan dihukum mati dilempari batu (itulah banyak kisah dalam Alkitab seseorang dituduh menghujat nama Allah lalu dihukum mati, yaitu dituduh menyebut YHWH). Jika orang Ibrani (Israel) menemukan kata YHWH dalam kitab suci, maka mereka akan menyebutkan dengan tegas dan keras dengan sebutan "ADONAI", inilah sebutan penganti yang merujuk YHWH.

Dalam Alkitab juga demikian, jika kita menemukan kata TUHAN dalam huruf besar semua, itulah sama dengan menyebut ADONAI, merujuk tulisan aslinya adalah YHWH. Sedangkan jika Alkitab menulis Allah maka dalam tulisan aslinya Elohim (Allah yang Mahakuasa). Mengapa Alkitab bahasa Indonesia menyerap kata Allah? Bukan karena menyerap bahasa Arab, melainkan karena menyerap bahasa asli daerah timur tengah, yang serumpun yaitu Aram, Arab, dan Semit.

Jadi sesungguhnya Alkitab sudah menuliskan dengan pemahaman dan sejarah yang benar, sehingga tuduhan-tuduhan kesalahan penulisan karena tidak memakai YHWH adalah justru tuduhan yang tidak benar dan menyesatkan.

Pernyataan "AKU ADALAH AKU" seakan menjelaskan bahwa inilah AKU, Allah satu-satunya, tidak ada Allah lain dan bukan di atas allah-allah, karena tidak ada allah lain selain AKU. Ini menghempaskan keyakinan Musa dan kebanyakan orang saat ini bahwa ada pluralisme dalam kepercayaan. Kenyataannya tidak ada. Bagaimana mungkin mengakui adanya allah lain jika tidak ada selain Allah yang bernama "AKU ADALAH AKU" ini?

Orang Israel sejati tidak akan mengakui allah lain, karena memang tidak ada allah lain. Hanya ada satu Allah yaitu YHWH (Adonai). Ini juga menunjukkan otoritas Allah atas semesta. Dia absolut dan tidak bisa diatur. Dia satu-satunya yang mengatur segalanya, karena Dia yang menciptakan dan berkuasa atas segalanya.

Dari jawaban Allah ini, menjelaskan perbedaan diri-Nya dengan semua tuhan dan dewa dewi yang dikenal Musa dan yang dimiliki bangsa-bangsa saat itu.

Kenapa begitu banyak allah-allah, dewa dewi dan berhala-berhala yang dipuja oleh berbagai bangsa pada zaman itu? Ya karena itu lebih mudah. Manusia cenderung menginginkan kepastian dan kemampuan mengatur segala sesuatu. Oleh karena itu lebih mudah memiliki allah atau dewa dewi yang bisa diatur dan dipastikan, misalnya bisa dilihat, dipegang atau memberi kesan dapat melayakkan diri dengan melakukan sesuatu untuk allah, dewa-dewi maupun berhalanya.

Sederhananya, agama perbuatan. Artinya dengan berbuat cukup dan dapat masuk surga. Padahal ini tidak mungkin karena dalam surga diharuskan tidak bercacat dan bercela. Menimbang dosa dan amal tidak ada gunanya karena seberapapun amal kita jika setitik dosa saja maka tidak dapat masuk ke surga yang suci dan kudus. Jika bisa masuk, tentunya surga tidak suci dan kudus lagi karena setitik noda dosa itu bukan?



Efesus 2:8,9.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu (perbuatan baikmu), tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu (amal ibadahmu): jangan ada orang yang memegahkan diri.

Keselamatan itu kasih karunia atau pemberian Allah. Bukan karena kita baik dan benar, beramal dan beribadah dengan rajin, tetapi sepenuhnya belas kasihan dan anugerah Allah.

Pertanyaannya bagaimana kasih karunia atau pemberian itu diberikan bagi kita? Ya kasih karunia atau pemberian itu dikemas dalam Yesus Kristus. Dan persyaratannya adalah barangsiapa yang menaruh iman percaya pada Yesus Kristus sajalah yang akan diselamatkan.



Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 1:12

Tetapi setiap orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Ini sangat menarik bahwa orang Kristen mempercayai bahwa Allah yang bertemu dengan Musa adalah juga Yesus Kristus yaitu Allah yang menjadi manusia. Dan memang demikian, karena seluruh isi Perjanjian Lama (yang disebut sebagai TANAKH dalam bahasa aslinya), semuanya merujuk nubuatan tentang kelahiran dan kehidupan serta penebusan oleh Mesias yaitu Kristus.

TANAKH sendiri merupakan akronim dari: "Torah" (5 Kitab Taurat Musa berisi pengajaran), "Nevi'im" (Kitab nabi-nabi baik nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil, besar atau kecilnya dibedakan dari tebal gulungan kitabnya), dan "Ketuvim" (Kitab puitis, yaitu termasuk Mazmur, Amsal, Ayub, Kidung Agung, Pengkotbah).

Bagaimana penjelasan Allah sendiri tentang nama-Nya yang satu ini yaitu Yesus Kristus. Ternyata Musapun diberitahukan akan hal ini. Lihat Keluaran 6:2-3.

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN (YHWH baca ADONAI). Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa (ELOHIM), tetapi dengan nama-Ku TUHAN (YHWH baca ADONAI) Aku belum menyatakan diri."

Tentu saja "AKU ADALAH AKU" bukanlah sebuah nama, tetapi otoritas dan identitas. Sehingga ketika dikatakan bahwa dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan (menampakkan) diri memiliki makna yang lebih misterius, sementara sebagai Elohim, Dia telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Apakah berarti Allah sudah menyatakan (menampakkan) diri kepada Musa dengan nama-Nya itu, seperti kepada Abraham, Ishak dan Yakub? Tentu tidak, Musa hanya melihat Api disemak belukar dan mendengar suara Allah, dikemudian haripun prestasi Musa hanya melihat tangan juga punggung Allah. Jadi pernyataan diri sebenarnya belum terjadi saat itu.

Dari Alkitab Perjanjian Baru maka kita melihat bagaimana pernyataan Allah kepada manusia itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. IMMANUEL, Allah beserta manusia ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian dalam bahasa Yunani (Gerika) ditulis Emmanuel.

Immanuel pertama kali disebut dalam Perjanjian Lama sebagai janji keselamatan dalam Yesaya 7 dan 8, kemudian digenapi dalam perjanjian baru dimana berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria dan Yusuf serta para gembala di padang rumput.

Kehadiran wujud Allah ini bukan lagi dalam bentuk api disemak belukar, tiang awan dan tiang api, dalam suara gemuruh, tetapi dalam wujud yang bisa disentuh dan berinteraksi dengan manusia. Itulah Yesus Kristus.

Kesetaraan Yesus dengan Allah nyata dari perbuatan-perbuatan-Nya dan ajaran-Nya yang hanya mungkin dilakukan oleh Allah sendiri. Tidak ada seorang manusiapun yang mampu melakukan apa yang dilakukan Yesus untuk menebus dosa umat manusia. Kebangkitan-Nya dari kematian dan kenaikan-Nya ke Surga menjadi bukti otentik Allah mengunjungi manusia.

Lagipula kehadiran Yesus Kristus bukan kebetulan melainkan melalui rencana yang dinubuatkan sepanjang sejarah Alkitab Perjanjian Lama atau TANAKH.
Sehingga ketika tanda-tanda kedatangan Mesias tergenapi, itu tidak mengejutkan bagi para Rasul dan umat karena semuanya telah dinubuatkan para nabi sebelumnya.


Kisah Para Rasul 4:12

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Nama itu adalah nama Yesus Kristus yaitu Tuhan dan Penebus kita.

Tentu banyak yang meragukan apakah Allah benar menjadi manusia. Tetapi nyatanya bahwa Allah telah mempersiapkan tubuh-Nya sejak awal dengan menciptakan manusia itu sendiri dengan mengambil gambar dan rupa Allah. Tentu jika Allah ingin berwujud, maka wujudnya adalah manusia. Namun manusia mana? Tentu jawabannya adalah manusia Yesus Kristus yang kudus itu.

"AKU ADALAH AKU" dan keselamatan hanya di dalam nama Yesus, adalah keabsulutan Allah yang sejati dan satu-satunya. Sebagaimana tidak ada Allah lain, maka demikian juga tidak ada keselamatan lain selain di dalam Yesus Kristus. Ketika kita menyadari betapa luar biasanya Allah menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Alkitab, maka kita semakin yakin dan dikuatkan dalam iman. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.

Pohon Berangan dalam Alkitab

Kata "Pohon berangan" dalam Alkitab tertulis dalam Kejadian 30:37 dan Yehezkiel 31:8, kata ini diterjemahkan dari kata Ibrani "armon", yang dalam Alkitab Inggris versi King James diterjemahkan sebagai chestnut tree.
Kata Ibrani "armon" berarti "telanjang". Ini karena kulit pohon tersebut terus-menerus rusak dan terkelupas, kemudian terlihatlah daging batang pohon berwarna terang.

Pohon berangan termasuk dalam genus Castanea. Pohon ini berasal dari daerah di belahan bumi utara. Pohon berangan telah dibudidayakan selama ribuan tahun. paling tidak sejak 2.000 tahun sebelum Masehi.

Pohon berangan termasuk pohon yang tinggi dan besar. Pohon berangan yang tertinggi bisa mencapai 100 kaki atau sekitar 30 meter.Pohon berangan memiliki kulit batang bewarna coklat kemerahan, atau ada juga yang abu-abu. Pohon ini halus ketika masih muda, tetapi ketika menua, pohon ini akan mengkerut dan kemudian kulitnya terkelupas.

Check for details
Check for details
  • Back to Top of Page
  • Sang Tunas dalam Alkitab

    Kata "Sang Tunas" dalam Alkitab (Ibrani :tsemach, Inggris: a spout, growth) terdapat dalam kitab Zakharia 3:8. Nabi Zakharia dipakai Tuhan untuk menubuatkan kehadiran Mesias .Yang dimaksud dengan Sang Tunas adalah Tuhan Yesus Kristus (Wahyu 5:5, 22:16).
    Back to Top of Page Kata Telekung dalam Alkitab

    Kata "Telekung" dalam Alkitab tertulis dalam Kejadian 24:65 dan pasal 38 : 14,19.
    Kembali tertulis dalam Kidung Agung 4:1, 3:6 dan 7.

    telekung
    Telekung, Image : fashionista.com

    Lembah Elia
    Banyak yang mempercayai bahwa di lembah ini Nabi Elia bersembunyi sesudah mendapat ancaman dari Izebel (1 Raja 19:8). Ratu Izebel mengancam untuk membunuh Nabi Elia, karena Nabi Elia telah membuktikan bahwa nabi-nabi di bawah Raja Ahab adalah nabi palsu, dan kemudian membunuh para nabi palsu itu. Lembah ini berada di bawah Gunung Sinai, posisinya 750 anak tangga dari Puncak Gunung Sinai.
    Di tempat ini pula, Harun dan para tua-tua bani Israel menunggu Musa yang naik ke Gunung Sinai untuk menghadap Tuhan (Keluaran 24:14).

    Lembah Elia, foto www.dreamstime.com

    Back to Top of Page

    How to live harmony



    Stay in nature country.
    peace, hope





    SOCIAL-POLITIC-CULTURE
    Amazing Stockholm
    Faith and Beauty in Florence's Cathedral
    Shepparton City,Victoria,Australia

    Google